Rabu, 17 November 2010

WALI SONGO" MAULANA MALIK IBRAHIM"

Dikenal juga dengan sebutan Maghribi atau Syekh Maghribi.

Meskipun beliau bukan asli orang Jawa, namun
beliau telah berjasa kepada masyarakat.
Karena beliaulah yang mula pertama
memasukkan islam ke tanah Jawa. Sehingga
berkat usaha dan
jasanya,penduduk
pulau jawa yang
kebanyakan masih beragama Hindu dan Buddha di kala itu, akhirnya mulai banyak memeluk agama Islam.

Adapun dari kalangan orang-orang Hindu,
hanya dari kasta-kasta Waisya dan Syudra yang
dapat di ajak memeluk agama Islam. Sedang
dari kasta-kasta
Brahmana dan Ksatria pada umumnya tidak
suka memeluk Islam,bahkan tidak sedikit dari
kalangan Brahmana yang lari sampai ke pulau Bali, serta menetap
disanalah mereka
akhirnya
mempertahankan diri hinggga sekarang, dan
agama mereka
kemudian dikenal
dengan sebutan agama Hindu Bali.
Apabila dikalangan kaum
Brahmana dan Ksatria tidak suka masuk agama Islam, hal itu
mudah dimengerti
karena bagi mereka tentunya agak berat untuk duduk sejajar
bersamasama dengan kaum Waisya dan
Syudra yang selama ini
mereka hina.

Sudah
barang tentu dengan adanya konsepsi Islam
yang radikal dan
revoulsioner dalam bidang sosial, sukar
sekali untuk diterima dengan kedua belah
tangan terbuka oleh mereka. Sebab bukankah mereka selama ini telah didewa-dewakan,tiba-tiba
turun tahta,duduk
sama rendah berdiri sama tinggi dengan bekas hamba sahaya
mereka, rakyat jelata yang selama ini telah
memuja serta
mendewa-dewakan
mereka.

Maulana Malik
Ibrahim mulai
menyiarkan agama Islam di tanah Jawa
didaerah Jawa Timur.
Dari sanalah dia
memulai
menyingsingkan lengan bajunya, berjuang untuk
mengembangkan
agama Islam.

Adapun caranya pertama-tama
ialah dengan jalan
mendekati pergaulan dengan anak negeri.
Dengan budi bahasa yang ramah tamah
serta ketinggian akhlak, sebagaimana diajarkan oleh Islam, hal itu senantiasa
diperlihatkannya
didalam pergaulan
sehari-hari. Beliau tidak menentang secara tajam kepada agama
dan kepercayaan hidup dari penduduk asli.

Begitu pula beliau tidak menentang secara spontan terhadap adat
istiadat yang ada serta berlaku dalam masyarakat kita yang masih memeluk agama
Hindu dan Buddha itu, melainkan beliau hanya
memperlihatkan
kaindahan dan
ketinggian ajaran-ajaran dan didikan yang dibawa oleh Islam. Berkat
keramah tamahannya
serta budi bahasa dan pergaulannya yang sopan santun itulah,
banyak anak negeri yang tertarik masuk ke
dalam agama Islam.

Untuk mempersiapkan
kader ummat yang terdidik bagi
melanjutkan perjuangan
guna menegakkan
ajaran-ajaran Islam di tanah air kita, maka dibukalah pesantren-pesantren
yang merupakan
perguruan Islam
tempat mendidik serta menggembleng para siswa sebagai calon
mubaligh Islam untuk masa depan. Bertambah
banyak orang yang masuk Islam,
bertambah berat pula tugas dan
pekerjaannya.

Tentu saja orang-orang itu tidak dibiarkan begitu
saja. Mereka harus diberi didikan dan
penerangan secukupnya
sehingga keimanannya
menjadi kuat dan
keyakinannya menjadi
kokoh. Di dalam usaha
yang sedemikian itu,beliau kemudian
menerima tawaran dari
raja negeri Cheermen,
raja Cheermen itu
sangat berhajat untuk
meng-Islam-kan raja Majapahit yang masih
beragama Hindu. Seperti
ternyata kemudian, dari
hasil didikannya
akhirnya tersebar
diseluruh penjuru tanah
air mubaligh-mubaligh
islam yang dengan tiada
jemu-jemunya
menyiarkan
ajaranajaran agamanya.

Dalam riwayat
dikatakan, bahwa
maulana maghribi itu adalah keturunan dari
Zainul Abidin Bin Hassan
Bin Ali ra, keterangan ini
menurut buku karangan
Sir Thomas Stamford
Raffles. Sebagaimana
diketahui, Stamford
Raffles (1781-1826)
adalah seorang ahli politik Inggris, serta bekas letnan Gubernur
Inggris ditanah Jawa dari tahun 1811-1816 M.

Adapun bukunya yang terkenal mengenai tanah Jawa adalah :
"History of Java" yang ditulisnya pada tahun
1817 M. Mengenai
filsafat Ketuhannya,
diantaranya Syekh Maulana Malik Ibrahim
pernah mengatakan
apakah yang
dinamakannya Allah itu ? ujarnya "Yang dinamakan Allah ialah
sesungguhnya yang diperlukan adanya,... ?
Menurut setengah
riwayat mengatakan,
bahwa beliau berasal dari Persia. Bahkan
dikatakan bahwa
Maulana Malik Ibrahim beripar dengan raja di
negeri Cheermen.

Mengenai letak negeri Cheermen itu terletak di
Hindustan, sedangkan
ahli sejarah yang lain mengatakan bahwa letaknya Cheermen adalah di Indonesia.

Adapun mengenai nama kedua orang tuanya, kapan beliau dilahirkan
serta dimana, dalam hal
ini belum diketahui
dengan pasti. Ada yang mengatakan bahwa beliau berasal dari
Kasyan (Persia).

Bilamana beliau
meninggal dunia ? Kalau ditilik dari batu nisan
yang terdapat pada makam Maulana Malik
Ibrahim di Gresik, dekat Surabaya terukir sebagai tahun meninggalnya 882 H,atau tahun 1419 M.